Kebanyakan orang sering minum obat kolesterol terutama dari golongan statin seperti : atorvastatin, rosuvastatin (obat statin intensitas/potensi tinggi) pitavastatin dan simvastatin (obat statin intensitas/potensi rendah) dan masih banyak obat golongan statin yang lain bila kadar kolesterol darahnya tinggi. Obat tersebut entah didapat dari resep dokter atau hasil browsing via google. Namun kadang anehnya, bila obat tersebut didapat dari hasil browsing sering penggunaannya tidak tepat. Misalnya ada orang yang habis makan sate kambing atau makan durian langsung minum obat statin, sewaktu saya tanyakan mereka menjawab biar nggak jadi kolesterol. Tapi apakah penggunaan obat seperti itu sudah benar dan dapat dipertanggung jawabkan? Ada lagi yang menyahut ah… kolesterol sih gampang minum obat 2-3 hari juga turun kok…
Sekarang ini sejak adanya kemajuan teknologi internet, banyak orang yang sering bermain menjadi dokter, banyak orang yang lebih percaya pada artikel kesehatan dari sumber yang tidak dapat dipercaya baik yang berasal dari pesan berantai via Whatsapp atau Facebook, atau artikel dari website yang tidak jelas. Sehingga sering informasi tersebut sesat. Termasuk orang-orang yang mengkonsumsi obat kolesterol tadi.
Sebetulnya apa sih kolesterol?
Kolesterol adalah suatu senyawa organik yang diperlukan tubuh untuk pembentukan sel, pembentukan vitamin D, pembentukan hormon misalnya hormon seks seperti testosteron atau estrogen. Kolesterol ini terutama dibuat di hati dalam bentuk LDL dan HDL. LDL (Low Density Lipoprotein) atau dikenal dengan kolesterol jahat adalah kolesterol yang diproduksi hati untuk pembentukan sel, hormon dan lain sebagainya. Bila kadarnya berlebihan dalam darah maka LDL cenderung akan mengendap pada dinding pembuluh darah membentuk plak yang dapat menyumbat pembuluh darah sehingga timbul penyakit seperti penyakit jantung koroner atau stroke. HDL (High Density Lipoprotein) atau dikenal dengan kolesterol baik juga diproduksi di hati yaitu kolesterol yang berfungsi mengangkut kelebihan LDL untuk dikembalikan ke dalam hati. Bila kadar HDL rendah maka LDL yang banyak beredar dalam darah tidak dapat kembali ke hati sehingga menyebabkan pembentukan plak pada pembuluh darah. Lalu apa yang dimaksud dengan trigliserid? Trigliserid adalah cadangan lemak dalam tubuh yang digunakan sebagai sumber energi, selain diproduki di hati, trigliserid paling banyak didapat dari makanan yang mengandung tinggi karbohidrat yang akan dikonversi menjadi lemak dalam bentuk trigliserid sebagai cadangan energi.
Sebenarnya kapan kita minum obat kolesterol?
Obat kolesterol kita gunakan bila kadar kolesterol kita terutama LDL melebihi batas normal (> 160 mg/dL) dan kadar trigliserid (> 150 mg/dL) serta total kolesterol (> 200 mg/dL) dan pada orang yang pernah mengalami penyakit jantung koroner atau stroke
Berapa lama obat tersebut diminum?
Beberapa literatur kedokteran menyatakan bahwa obat tersebut sebaiknya digunakan seumur hidup, karena penurunan kadar kolesterol hanya terjadi bila obat statin tersebut diminum. American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa pada pasien dengan penyakit jantung sebaiknya tetap menggunakan obat statin karena dapat mengurangi serangan jantung hingga 50%. Bila ingin berhenti menggunakan obat statin sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter dan ubah pola hidup anda seperti diet rendah karbohidrat dan lemak serta aktif berolahraga.
Apakah ada efek sampingnya atau bahaya bila digunakan dalam jangka lama?
Setiap obat pasti memiliki efek samping, namun tidak perlu kuatir karena beberapa obat statin memiliki data keamanan jangka panjang sehingga tetap aman bila digunakan sesuai dosis anjuran. Jadi jangan hanya minum 2-3 hari saja, karena kadar kolesterol anda paling tidak memerlukan waktu hingga 6 minggu untuk sampai pada kadar yang normal saat menggunakan obat-obatan statin. Konsultasikan dulu pada dokter, jangan dengarkan informasi yang bukan dari sumber yang kompeten.