Melihat judul di atas rasanya seperti berlebihan atau istilah jaman sekarang “lebay” Tetapi apakah kita bisa kecanduan makanan seperti layaknya menggunakan obat-obatan psikotropika atau narkoba? Jawabannya bisa! Lalu mekanismenya seperti apa? Makan saja kok bisa kecanduan?
Setiap kita makan, apalagi makanan yang kita sukai dengan rasa yang nikmat akan memperbaiki mood kita. Efek tersebut terkait dengan mekanisme stimulasi atau perangsangan pada ‘Brain-reward system’ atau bahasa awamnya adalah sistem yang dapat memberikan rasa senang dan nyaman pada otak yang disebabkan oleh makanan yang enak. Sistem tersebut meliputi daerah mesolimbik di dalam otak. Selain itu sistem ini juga distimulasi/dirangsang oleh saraf mata (optikus) yang melihat tampilan makanan dan juga saraf penghidu (olfaktorius) yang terdapat pada hidung yang mencium bau makanan yang enak. Semua sistem termasuk mata, hidung dan lidah akan bekerja sama mengirimkan sinyal ke otak sehingga merangsang sistem reward tadi. Akibatnya kita merasakan nikmat, nyaman, tenang pada saat dan setelah makan.
Brain reward system ini juga dapat diaktifkan bukan hanya oleh makanan, tetapi dapat diaktifkan juga oleh aktivitas seks, merokok dan juga kecanduan uang seperti perjudian atau bahasa kerennya monetery rewards. Itulah sebabnya masalah prostitusi, rokok dan perjudian sulit dihilangkan karena memang menyebabkan mekanisme reward yang dapat menagih bila tidak dituruti.
Demikian juga pada makanan, pada sebagian orang makan merupakan pengalaman yang menyenangkan, apalagi makanan yang dimakan merupakan makanan favorit yang terasa nikmat dan enak. Akibat adanya variasi makanan dengan bermacam rasa dan menggugah selera serta makanan yang terasa manis sangat mudah merangsang sistem reward di otak. Sehingga banyak orang yang kecanduan makan makanan yang manis seperti kue-kue, coklat atau es krim. Bila dalam sehari atau dua hari tidak mendapat asupan makanan seperti itu, maka orang tersebut akan merasa murung, gelisah, tidak nyaman, sukar konsentrasi, bahkan sulit tidur. Jika sudah begini maka barulah disebut kecanduan makan.
Mengapa bisa terjadi? sistem reward di otak tadi bila terangsang maka akan mengeluarkan senyawa yang disebut dengan dopamine yaitu suatu neurotransmitter atau suatu zat yang berfungsi meneruskan pesan antar sel saraf yang satu dengan yang lain yang bertanggung jawab terhadap rasa nyaman, motivasi serta sistem reward. Bila dopamine ini dikeluarkan dari bagian otak terutama mesolimbik melalui jalur Ventral Tegmental Area (VTA) yang terhubung dengan Nucleus accumbens di dalam bagian otak tengah atau midbrain, akibatnya seseorang akan merasa tenang dan nyaman. Namun bila jumlah dopamine di dalam bagian otak ini berkurang maka akan timbul sebaliknya yaitu rasa gelisah, tidak nyaman, mudah marah, sulit konsentrasi dan sebagainya.
Sekarang kita sudah tahu bahwa makanan pun dapat menyebabkan kecanduan, jadi makanlah sesuai dengan kebutuhan kalori anda dan hindari sering makan makanan yang manis agar tidak timbul kecanduan makan.